Perang propaganda Korsel dan Korut – Pyongyang kirim balon berisi sampah, Seoul setel musik K-Pop
Asked by: tifate9342 7 views Uncategorized
Perang propaganda Korsel dan Korut – Pyongyang kirim balon berisi sampah, Seoul setel musik K-Pop
Korea Selatan akan meneruskan tayangan musik K-Pop memakai pengeras suara sebagai respon pada tindakan Korea Utara yang mengirimi balon berisi sampah melewati tepian.
Lebih dari 300 balon Korea Utara teridentifikasi oleh kewenangan Korsel pada Sabtu (08/06) dan Minggu (09/06). Balon-balon yang bawa kertas sisa dan lembar plastik landing di daerah Korsel.
Korea Utara belum menyikapi informasi Seoul mengenai tayangan musik K-Pop.
Awalnya, Pyongyang memandang tayangan propaganda lewat pengeras suara sebagai tindakan ajakan perang. Bahkan juga, Korut dahulu sebelumnya sempat memberikan ancaman akan ledakkan beberapa alat pengeras suara.
Perlakuan Seoul meneruskan tayangan musik K-Pop adalah cara pertama kali dalam 6 tahun akhir.
Kenapa Korea Utara mengirimi beberapa ratus balon udara bawa sampah?
Bulan kemarin, Korea Utara mengirimi minimal 200 balon berisi sampah melewati tepian.
Dan sepanjang akhir minggu, Korea Utara meneruskan tindakan itu.
Tindakan ini adalah balasan pada perlakuan beberapa aktivis di Korea Selatan yang mengirim 10 balon berisi dengan lebaran yang mengomentari pemerintahan Korea Utara, Jumat lantas, menurut kantor informasi AFP.
Militer Korea Selatan menjelaskan tidak lagi ada balon di daerah udaranya.
Mereka pastikan tidak ada bahan beresiko yang diketemukan.
Apa isi propaganda Korsel lewat pengeras suara?
Militer Korsel sudah mengingatkan warga supaya tidak sentuh balon dan waspada beberapa benda yang mengikutinya.
Warga harus juga memberikan laporan setiap menyaksikan balon-balon itu ke polisi atau unit militer paling dekat, tambah faksi militer.
Menyusul pelepasan balon terbaru oleh Korut, Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan menjelaskan tayangan ‘propaganda’ lewat pengeras https://www.alexisvaldes.com/ suara di tepian akan diteruskan pada Minggu (16/06).
Kampanye lewat pengeras suara itu pertama kalinya dilaksanakan pada 2018.
Pada Kamis (06/06), sebuah barisan aktivis di Korea Selatan menjelaskan sudah menerbangkan balon-balon ke Korea Utara.
Balon-balon itu bawa dengan lebaran yang didalamnya mengomentari pimpinan Kim Jong Un.
Ada juga balon yang bawa uang dollar AS dan piranti USB berisi siaran video musik K-pop – yang dilarang di Korea Utara.
Pada Mei lantas, mereka mengeklaim sudah mengirim 20 balon.
Dalam sekian tahun akhir, tayangannya berisi informasi dari Korea dan luar negeri dan informasi mengenai demokrasi dan kehidupan di Korea Selatan.
Militer Korea Selatan mengeklaim tayangan itu bisa didengarkan sampai 10km melewati tepian di siang hari dan sampai 24km saat malam hari.
Parlemen Seoul menetapkan undang-undang pada Desember 2020 yang mengkriminalisasi penyeluncuran balon-balon udara berisi dengan lebaran anti-Pyongyang.
Perlakuan parlemen ini dinilai beberapa praktisi kebebasan. Mereka memandang undang-undang itu memberikan ancaman kebebasan bicara dan hak asasi manusia.
Kebalikannya, Korea Utara mengeluarkan balon-balon ke selatan yang pesannya serang beberapa pimpinan Seoul.
Dalam salah satunya penyeluncurannya pada 2016, balon-balon itu disampaikan bawa tisu toilet, puntung rokok, dan bermacam sampah.